1. Makanan Berkadar Gula Rendah
Tubuh
memerlukan makanan yang sehat. Saat ini banyak orang yang mengabaikan
pola makanan sehat serta makan dengan porsi berlebih. Makan berlebih
tanpa disertai dengan gerak dan olahraga yang cukup akan menimbulkan
kelebihan berat badan. Makanan yang dikonsumsi orang saat ini umumnya
berenergi tinggi yaitu makanan yang kaya lemak dan mengandung kadar gula
tinggi.
Akibatnya
banyak sekali orang yang menderita penyakit diabetis mellitus. Untuk
itulah kita dianjurkan menghindari makanan dan minuman yang berkadar
gula tinggi. Makanan apa yang cocok untuk dikonsumsi?
Makanan yang
cocok adalah makanan yang berkadar gula rendah yaitu jenis makanan yang
mengandung karbohidrat dan berserat tinggi dan tidak terlalu panas,
misalnya ubi jalar, talas, biskuit berserat, sayur-sayuran, buah segar,
kacang-kacangan, roti.
Makanan yang
berserat tinggi akan cepat memberikan rasa kenyang, sehingga dapat
mengurangi keinginan untuk makan. Makanan berserat tinggi menghasilkan
jumlah kalor yang dibutuhkan tubuh, tetapi kadar gulanya rendah maka
proses penyerapan di usus berlangsung lama.
Serat
makanan merupakan unsur dari dinding sel tanaman yang tidak dapat
dicerna oleh enzim-enzim saluran pencernaan. Perlu Anda ketahui serat
makanan berdasarkan sifat kimianya dapat dikelompokkan menjadi dua.
a. Kelompok serat yang tidak larut terdiri atas:
1) lignin, sumber dari wortel, gandum, buah arbei,
2) selulosa, sumber pada gandum, kacang polong, root vegetables, buah-buahan yang berbiji,
3) hemiselulosa, sumber pada bekatul, serelia.
b. Kelompok serat yang larut
misalnya
apel, gandum (oatmeal), bekatul (oatbrand), rumput laut, kacang kedelai,
kacang polong, jeruk, kacang hijau, kacang kapri, dan kacang tolo.
Orang dewasa dianjurkan untuk makan makanan yang berserat sebanyak 20–30
gram setiap hari, 6 gram di antaranya berasal dari serat larut.
Saat ini
banyak dikembangkan cara-cara baru untuk mengawetkan makanan. Teknologi
pengawetan dan pengolahan makanan dikembangkan agar memperoleh kualitas
yang baik. Berikut ini beberapa langkah dalam pengawetan makanan.
a. Pengawetan Secara Fisika
1)
Pengeringan (desikasi), dengan cara mengurangi kandungan kadar air yang
bertujuan agar bakteri tidak bisa hidup. Misalnya: makanan kismis, selai
pisang.
2) Suhu
tinggi, penggunaan suhu yang tinggi bertujuan untuk merusak enzim-enzim
metabolisme sehingga bakteri tidak dapat aktif kembali. Misalnya
pembuatan dodol.
3) Suhu
rendah, dengan menggunakan suhu rendah pertumbuhan bakteri dapat
terhambat, sehingga makanan akan awet. Misalnya telur, sayuran, daging
dimasukkan dalam kulkas.
b. Pengawetan Secara Kimia
1)
Pemanisan, dengan memberikan konsentrasi larutan gula yang lebih pekat
sehingga bakteri akan mati. Misalnya manisan buah-buahan.
2)
Pengasinan, dengan memberikan konsentrasi larutan garam yang lebih pekat
sehingga bakteri menjadi mati. Misalnya pembuatan ikan asin.
3)
Pengasaman (pH rendah), dengan penambahan asam organik yaitu asam laktat
dan asam benzoat. Misalnya pembuatan asinan buahbuahan.
4) Fumigasi,
dengan menggunakan gas propilenoksida dan etinolaksida yang menyebabkan
mikroba akan mati karena oksidasinya sangat kuat.
5) Antiobiotik, yang dapat menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri misalnya klortetrasiklin, hetrasiklin, dan oksitrasiklin.
c. Pengawetan Secara Biologi
Pada saat ini teknik fermentasi sudah banyak digunakan dalam mengawetkan makanan, misalnya sosis dan miso.
d. Pengalengan
Pengalengan
merupakan salah satu cara untuk mengawetkan makanan. Pengalengan
merupakan gabungan pengawetan secara kimia yaitu diberi rasa asam manis,
dan sebagainya, serta secara fisika sebab dilakukan pada kondisi hampa
udara.
e. Pengawetan Secara Radiasi
Penggunaan
sinar X, ultraviolet, dan gamma adalah salah satu cara untuk melakukan
pengawetan secara radiasi. Sinar-sinar ini dapat membunuh mikroba karena
terjadi ionisasi materi genetik bakteri dan menghambat pertunasan
misalnya pengawetan buah-buahan, umbi-umbian, dan biji-bijian.
Demikian materi "Teknologi Yang Berkaitan Dengan mteabolisme Makanan", semoga bermanfaat.
0 comments:
Post a Comment