Thursday, 9 February 2017

Merencanakan Penggunaan Iptek Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup

   Perkembangan teknologi dan lingkungan hidup tentu sangat erat kaitannya. Dalam merencanakan penggunaan IPTEK tentunya teknologi harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1. layak secara teknis
2. dapat dipertanggung jawabkan secara ekonomis
3. serasi secara sosial
4. sehat secara ekologis

   Manusia dapat disebut sebagai objek maupun subjek teknologi. Manusia disebut sebagai objek teknologi karena teknologi diciptakan manusia untuk membantu meringankan segala aktivitas kehidupannya demi kesejahteraan manusia itu sendiri dan karena manusia sebagai pengguna hasil teknologi tersebut. Sedangkan manusia sebagai subjek karena manusia sendirilah yang menciptakan teknologi tersebut. Dan sebagai manusia pula yang lebih mengetahui apa baik buruknya penggunaan teknologi, maka perlu pengontrollan dari individu masing-masing. Agar isu-isu yang dapat mencemari lingkungan bisa teratasi sehingga kerusakannya tidak semakin parah.

   Pemanasan global yang berdampak terhadap lingkungan, dan mengakibatkan juga perubahan iklim, ternyata memberikan dampak serius pada kehidupan sosial dan budaya, dan yang langsung kena dampaknya adalah masyarakat miskin. Hal tersebut terjadi karena golongan masyarakat miskin tidak mempunyai kemampuan finansial untuk melakukan tindakan adaptasi, terutama kelompok masyarakat yang kehidupannya tergantung alam, seperti nelayan, petani, dan lain-lain.
pemanasanglobal2

Misalnya akibat pemutihan terumbu karang, nelayan harus berlayar ke tengah laut untuk menangkap ikan karena ikan-ikan banyak yang menjauhi daerah dekat pantai. Demikian juga petani, mereka akan kesulitan menanam tanaman denga berubahnya iklim dan kondisi cuaca yang sulit diprediksi.

   Apabila indonesia tidak melakukan langkah konkrit untuk mengurangi emisi gas rumah kaca maka diperkirakan akan terjadi hal-hal antara lain sebagai berikut :
- Kenaikan permukaan air laut hingga 1 m. Apabila ini terjadi maka masyarakat nelayan yang tinggal di daerah pantai akan mengalami kesulitan karena tempat tinggal mereka terancam banjir, sumber penghasilan dari menangkap ikan terganggu, pendapatan dari sektor pariwisata juga turut terganggu. Sementara kota-kota besar di indonesia yang sebagian besar berada di daerah pantai terendam banjir sehingga dapat melumpuhkan system perekonomian, sistem pemerintahan, dan lainnya.
- Rusaknya infrastruktur daerah tepi pantai sehingga indonesia akan kehilangan sekitar 1.000 km jalan dan 5 pelabuhan lainnya. selain itu, infastruktur lain di sekeliling pantai perlu direhabilitas dan ditinggikan.
- Akan terjadi krisis air bersih di perkotaan, khususnya jakarta, naiknya permukaan laut tidak hanya mempengaruhi mereka yang tinggal di tepi pantai, tetapi juga mempengaruhi mereka yang diperkotaan akibat instrusi air laut.
- Meningkatnya frekuensi penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, seperti penyakit malaria dan demam berdarah.
- Menurunnya produktivias pertanian akibat perubahan suhu dan pola hujan yang tak tentu.
- Sejumlah keanekaragaman hayati terancam punah akibat peningkatan suhu bumi rata-rata sebesar 1 derajat celcius. Setiap individu harus beradaptasi pada perubahan yang terjadi, sementara habitatnya akan terdegradasi. Spesies yang tidak dapat beradaptasi akan punah. Spesiae-spesies yang tinggal di kutub, seperti penguin, anjing laut, dan beruang kutub, juga akan mengalami kepunahan akibat mencairnya sejumlah es di kutub.
Perilaku Yang Harus Dirubah
   Tidak hanya peranan iptek yang dapat membuat lingkungan menjadi sangat ramah pada manusianya, hal yang paling mendasar agar lingkungan kita tetap terjaga dari polusi dan segala isu yang berkembang, maka setiap orang bahkan sampai pemerintah harus menyadari betul dan tergugah untuk mengurangi penyebab kerusakan dan pencemaran lingkungan, salah satunya adalah pemanasan global. Tindakan yang lebih baik adalah dengan mengubah perilaku karena pemahaman dampak dari pemanasan global yang ditanam hari ini berdampak besar pada anak cucu di kemudian hari. beberapa langkah antisipasi yang dpat dilakukan dengan menontrol perilaku dan mengontril pemakaian barang yang berhubungan dengan teknologi antara lain sebagai berikut :
a. Menghemat Penggunaan Air
Keran Air
   Kadang kita tidak menyadari kalau air dari kran mengalir kira-kira 9 liter per menit. Pemakaian air yang terlalu banyak dan boros akan mempercepat habisnya ketersediaan air tanah. Jadi, jangan membiasakan diri membiarkan air kran mengalir tanpa digunakan. Ada beberapa cara supaya bisa menghemat pemakaian air antara lain sebagai berikut :
1) Mencuci piring di baskom yang telah diisi air, bukan di bawah air mengalir.
2) Cuci sayuran dan ayam atau daging secara terpisah dalam tempat yang sudah terisi air. Bila 
    mencuci langsung di bawah kran akan diperlukan air 10-15 kali lebih banyak dibandingkan 
    mencuci di dalam suatu wadah.
3) Berkumur dan menyikat gigi dengan menggunakan gelas atau gayung. bila menggunakan air
    mengalir untuk menyikat gigi, akan terjadi pemborosan berliter-liter air.
4) Sebaiknya menggunakan lap dan seember air untuk mencuci mobil, jangan menggunakan air
    mengalir air dari selang.
5) Jika mencuci baju dengan menggunakan mesin cuci maka cucilah dengan sejumlah kapasitas 
    maksimal dari mesin cuci tersebut. Hal ini bertujuan agar bisa mengemat penggunaan air dan
    energi listrik.
6) Pergunakanlah shower pada saat mandi. Penggunaan gayung akan menyebabkan pemborosan air 
    sampai tiga kali lipat.
7) Segera lakukan perbaikan pipa atau sambungan dari pipa ke pompa jika terjadi kebocoran. Untuk pencegahan, Periksalah pipa-pipa secara teratur.

b. Hemat Listrik
   Apa hubungan hemat listrik dengan pemanasan globa? Pemanasan global terjadi karena terlalu banyak gas rumah kaca yang lepas di atmosfer. Seperti telah dijelaskan di muka bahwa gas rumah kaca di dominasi oleh karbondioksida (CO2). Sebagian besar CO2 dihasilkan oleh pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Dengan demikian, hemat listrik, secara tidak langsung juga akan mengurangi kadar CO2 di atmosfer.
   Bagaimana cara kita untuk menghemat listrik? Upaya hemat energi dimulai dari cara memilih dan menggunakan alat-alat elektronik. Dapat dikatakan bahwa hampir semua rumah menggunakan peralatan listrik. Oleh karena itu, kita wajib memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan peralatan ini.
- Perhatikan instalasi listrik di rumah. Apakah instalasinya sudah selesai dengan standar yang dianjurkan?
- Sesuaikan pemakaian daya dengan kebutuhan. Semakin kecil daya yang dipakai, semakin rendah tagihan listriknya. Penggunaan alat-alat elektronik di rumah pun perlu di perhatikan agar listrik yang digunakan sesuai pemakaian.

c. Penggunaan pompa air
- Gunakan reservoir/tangki penampung air untuk kebutuhan air rumah tangga. Nyalakan pompa air bila air di dalam tangki hampir habis.
- Gunakan sistem kontrol otomatik pada tangki air yang fungsinya akan memutus arus listrik ke pompa air bila air sudah penuh.
- Hindari pompa yang sering hidup-mati, karena semakin sering pompa air hidup mati, semakin besar daya listrik yang dipakai.
- Pilihlah jenis pompa air sesuai dengan kebutuhan dan memilih tingkat "e" siensi yang tinggi. Sebaiknya sebelum membeli pompa, dipelajari kelebihannya, kekurangannya, juga kapasitasnya melalui katalog atau mungkin brosur.
- Bila tidak mempunyai reservoir, pergunakan pompa air untuk mengisis bak/ember. Kemudian gunakan air tersebut untuk keperluan sehari-hari. Dengan demikian, tidak menyalakan kran sambil beraktivitas.

0 comments:

Post a Comment

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Featured post

Penjelasan Komponen Peta

Setelah suatu kenampakan Bumi terproyeksi pada bidang datar, maka satu tahap pemetaan sudah dilaksanakan. Masih ada beberapa hal lagi yang...

Copyright © 2012. Ilmu Sekoah - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz